Galau, antara budaya dan Syariat
Budaya artinya sebuah adat kebiasaan dalam kehidupan manusia, yang terkadang mengalahkan syariat Allah dalam penerepannya.
Memang syariat kita serasi dengan budaya manusia disaat budaya itu tidak menyelisihi syariat.
Terkadang kita bertemu dengan keadaan dimana kita harus memilih antara adat/budaya dan syariat.
Syariat kita turun daripada pencipta alam semesta, sementra budaya dari mana cobak?
"Apabila dikatakan kepada mereka, ikuti apa yang Allah turunkan, mereka berkata kami lebih mengikuti apa yang kami dapati dari bapak-bapak kami, dari orang tua kami, lalu Allah berkata apakah walaupun bapak2 mereka tidak berakal, tidak mendapat hidayah mereka hendak mengikutinya juga."
"Apabila dikatakan kepada mereka, ikuti apa yang Allah turunkan, mereka berkata kami lebih mengikuti apa yang kami dapati dari bapak-bapak kami, dari orang tua kami, lalu Allah berkata apakah walaupun bapak2 mereka tidak berakal, tidak mendapat hidayah mereka hendak mengikutinya juga."
Disaat budaya tidak sesuai dengan syariat, maka kewajiban kita sebagai seorang muslim adalah mendahulukan syariat, tapi ketika syariat tidak ada batasnya, maka budaya bisa menjadi patokan.
Dizaman ini, seperti yang kita lihat, pelestarian budaya yang begitu
sangat bergeliat sekali. Budaya terkadang mengandung kesyirikan, maka
seorang muslim tidak perlu mengikuti budaya-budaya seperti itu. Karena,
bukankah yang menciptakan bumi ini adalah Allah, lalu kenapa kita lebih
mendahulukan budaya dari pada syariat (perintah) Allah.
Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang lebih mendahulukan budaya daripada syariat.
Admin
Admin
Gelas Setengah Isi (Belajar IT) Ganti Chanel
You have 1 Notification..
GELAS SETENGAH ISI (BELAJAR IT) PINDAH JAM TAYANG KESINI alexpranozal.blogspot.com
Maaf atas ketidanyamanan nya yaa..
Langganan:
Postingan (Atom)